4 Tempat Bersejarah di Kota Madinah
Madinah atau Al Madinah Al Munawwarah (Madinah yang
bercahaya) tersebut sebagai salah satu kota suci sekaligus kota bersejarah kedua
sesudah kota Makkah Al Mukarramah. Madinah juga tercatat sebagai kota
terpenting dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan ajaran Islam. Tak berlebihan
memang jika Setiap tahunnya Madinah selalu di ziarahi oleh jutaan umat muslim
dalam rangkaian ibadah haji dan umroh.
Tak sebatas berziarah, tetapi kota Madinah Al Munawwarah juga
menyimpan tidak sedikit tempat bersejarah yang setiap tahun nya menjadi objek
ziarah “wajib” ketika mengunjungi kota suci ini. Setidaknya terdapat 4 titik
lokasi bersejarah di kota Madinah. Keempat
Lokasi tempat bersejarah di Kota ini antara lain :
Masjid Nabawi
Di samping Masjidil Haram di kota Suci Makkah dan Masjid Al
Aqsha di Yerusalem, Masjid Nabawi adalahsalah satu dari tiga masjid suci umat
Muslim di seantero dunia. Masjid Nabawi di dirikan sendiri oleh Rasulullah bersama para Sahabat sesudah
peristiwa hijrah ke kota Madinah.
Masjid ini adalahmasjid yang kedua yang
Rasulullah bangun sesudah Masjid Quba. Masjid ini mempunyai gaya arsitektur nan
elegan bernuansa klasik dan kontemporer gaya Islam. Masjid ini adalahtitik
central dari kota Madinah dengan daya tampung hingga saat ini 1 juta jamaah
haji dan umroh, dan terus menerus di kembangkan.
Ciri khas dari Masjid Nabawi ialah sebuah Kubah masjid
berwarna hijau. Di samping kubah tersebut, pada masa sekarang masjid ini
mempunyai kubah dan payung raksasa yang dapat secara otomatis membuka dan
menutup. Namun yang pasti keutamaan Masjid Nabawi bukan terletak pada kubah
maupun payung otomatisnya, tetapi pada keutamaan pahala shalat yang berlipat, tersebut
dalam hadist Rasulullah yang
diriwayatkan dari Jabir RA:
Masjid Quba
Bukan Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, namun Masjid Quba
lah yang kali pertama di dirikan sendiri oleh Rasulullah SAW. Masjid Quba merupakan
masjid yang kali pertama di dirikan oleh Baginda Rasulullah SAW dan semua sahabat. Masjid ini
dibangun saat Rasulullah SAW baru saja tiba di kota Madinah dalam sebuah peristiwa
panjang perjalanan Hijrah. Masjid Quba terletak di dekat kebun kurma, lima
kilometer sebelah tenggara dari Masjid Nabawi.
Tatkala Allah SWT menurunkan perintah serta memperbolehkan
Rasulullah yang kala itu di damping oleh Sahabt Abu Bakar RA berhijrah ke
Madinah, Rasulullah singgah di Kampung Quba, dan saat telah tiba di Madinah Beliau
menginap di Rumah Bani Amir bin Auf.
Di tempat tersebut pula dengan tangan yang Mulia Baginda Rasulullah
SAW yang suci beserta semua sahabat secara bergotong royong Masjid Quba yang di dasarkan atas ketakwaan.
Pada mula nya arsitektur masjid ini Cuma berbentuk sangat
sederhana Berbentuk cuma bangunan kotak saja serta atapnya yang tercipta dari
pelepah pohon kurma. Seiring berjalannya usia Masjid ini terus mengalami renovasi
dengan sentuhan arsitektur bergaya Byzantium dan perpaduan yang cantik bergaya Persia.
Kunjungan ke Masjid Quba adalah agenda teratur untuk semua
jamaah Umroh Murah dan Umroh Bintang Lima Syakira Wisata. Di Masjid, rombongan
kami senantiasai mengenanag betapa beratnya perjuangan Rasulullah dalam
peristiwa Huijrah. Di bawah tekanan dan ancaman kaum Quraisy yang membinasakan Rasulullah SAW dan para sahabat. Keutamaan Masjid
yang di dasarkan pada ketaqwaan ini tercantum dalam hadist Rasulullah SAW:
Makam Rasulullah
Tempat bersejarah lain nya yang paling menyedot perhatian
umat muslim saat berziarah di kota suci Madinah ialah Makam Rasulullah yang sekarang terletak
di dalam Masjid Nabawi. Menurut pengalaman dari orang - orang yang telah berziarah
ke makam Rasulullah SAW saat beribadah haji dan umrah ketika sedang di makam
Rasulullah. Mereka menikmati gemuruh dan
rasa cinta yang paling dalam untuk Rasulullah.
Sehingga, tanpa terasa air mata menetes sebab merasakan
getar di hati, terlebih lantunan shalawat yang dilantunkan oleh hampir semua
peziarah. Berdasarkan keterangan dari para ulama mujtahidin mendatangi makam
Rasulullah ialah sunah serta barang siapa yang melakukannya bakal mendapatkan
tidak sedikit pahala serta syafaat di akhir zaman.
Namun, jangan bercita-cita untuk dapat berlama-lama di makam
Rasulullah, sebab tempat ini dipertahankan sangat ketat oleh para ashkar
penjaga masjid nabawi. Durasi waktu saat jama’ah berziarah juga sangat singkat.
Konon katanya perihal yang demikian ini terpaksa dilaksanakan untuk menghindari
kesyirikan berdo’a mengahdap makam.
Raudhah
Raudhah secara
harfiah berarti taman, yang secara istilah berarti taman surge. Area Raudhah
terletak di dalam Masjid Nabawi dan berada di salah satu mimbar yang biasa
dipakai Rasulullah SAW dengan makam (yang dahulu kamar istirahat Rasulullah).
Di lokasi ini Rasulullah sering menerima wahyu, berkhutbah serta menunaikan
ibadah shalat dengan di damping oleh Para sahabat. Rasulullah pernah bersabda, “Di antara rumahku
dan mimbarku terletak raudhah (taman) dari taman-taman surga. Mimbarku terdapat
di atas telagaku,” (HR Abu Hurairah RA).
Walau dinamakan sebagai taman surga, namun bukan berarti sebagimana
pemaparan taman surga yang terdapat dalam Alquran. Taman surge disini hanyalah
sebagai sebuah kiasan yang adalahtaman yang mulia. Beribadah di dalamnya
menghadirkan rasa khusyu’ mendalam, tiap doa yang dipanjatkan di dalamnya
sangat gampang diijabah.
Layaknya sebuah taman dalam arti sebenarnya yang
menghadirkan suasana tenang dan rasa segar. Ketenangan, dan kesegaran yang
didapat di Raudhah ini pada level dimana kita akan betah berlama – lama di
dalamnya. Seraya memanjatkan doa dan “curhat” kepada Sang Maha Pencipta Allah
SWT.
Jika disaksikan dari luar, Raudhah ditandai dengan kubah
hijau Masjid Nabawi. Bagi jamaah yang ingin memasuki area Raudhah, pintu terdekat dari gate Babus Salam
atau gate Jibril. Area Raudhah ditandai dengan karpet hijau yang terbentang
dari makam Rasulullah SAW.
Sama halnya seperti Makam Rasulullah jamaah jangan pernah
bercita-cita bisa berlama-lama guna shalat di Raudhah. sebab tempat ini paling padat dan terdapat
jam-jam khusus lokasi ini dimulai dan masa-masa shalatnya juga dipisah antara
laki-laki dan perempuan. Hati-hati ketika hendak melaksanakan shalat di sini
sebab khawatir terdorong oleh peziarah yang juga hendak melaksanakan shalat di
lokasi ini.